Kamis, Agustus 06, 2009

Bukan Puisi

udah beberapa minggu, mungkin 1 bulan lebih sudah tak menulis puisi...
akhirnya bikin blog yang lain...
berkunjung ya... hehehe

www.suryabudi.com
Continue reading...

Selasa, Juli 07, 2009

apa kau memang dia

puisi ini sebenernya udah lama banget. keliatan dari bentuknya itu hehe jenis kayak gini memang sering dibuat sama anak-anak SMP atau SMA yang lagi kasmaran
tapi kuposting aja biar gak ilang
dulu kubuat dari nama seseorang yang boleh dibilang aku kagumi


apa kau memang dia?


Menginginkanmu...
Entah, mungkin adalah kesalahan
Lalu diam-diam hatiku bertanya...
Inikah cinta??
Atau obsesi saja?

Mungkin karena terbiasa...
Atau kau memang dia?
Rusuk yang hilang jauh sebelum aku tercipta
Di dunia sebelum di sini, yang aku sendiri tak ingat seperti apa
Ingin aku bertanya langsung pada Tuhan
Apa yang sebenarnya ku rasakan...
Namun sepertinya aku tak kan mengerti
Tuhan menyampaikan dengan bahasa-Nya sendiri
Yang penuh tanda tanya dan misteri...
Continue reading...

Senin, Juli 06, 2009

3-4-3, 1

aku selalu percaya ketajamanmu
mampu selamatkan aku dari tumpulnya rasa
percaya diriku

seperti kilatan yang tak pernah
berhenti menatapku penuh
bujuk rayu semu
:meminta jantungku

ahai! punyaku sama saja, Nona
berbilik seperti lainnya
tapi baguslah, kautikam leblih dulu

tunggu saja giliranku,
Continue reading...

Kamis, Juni 25, 2009

Janji Pasti Lelaki Sejati

aku pernah melukis wajahmu di kanvas entah
bukan dengan hitam apalagi darah, melainkan desah

ya, aku selalu menyisakan nafas demi mengenangmu
meski ia tak pernah sanggup menyumbang jamah
kecuali resah,
tapi percayalah
aku akan membunuhmu sebelem memerah!
Continue reading...

Selasa, Juni 23, 2009

Selamat Jalan Kawan

hari ini salah seorang sahabat terbaikku meninggal dunia...
entahlah, aku hampir tidak percaya membaca sms yang mengejutkan ini...
mungkin hampir setengah tahun kami tidak bertemu...
ah aku tidak kuat menulis, aku mau segera pergi ke rumahnya...
mohon doa dari kalian semua, semoga jalannya dimudahkan...
Continue reading...

6

aku telah meninggalkan kota puisi,
bersama matinya bidadari pagi yang dulu
menitipkan airmatanya pada
batang kelaminku.

aku melarikan diri dari teka-teki tak terpecahkan
aku mati sebelum senja, tapi kalian paksa bangkitkan raga
(hanya) demi membuktikan bahwa aku tak pernah layak
mencumbu puisi

persetan,
aku sudah terlalu jauh untuk kembali
bawa lari kakimu sendiri

biar kucoba lompati neraka;
Continue reading...

Kamis, April 02, 2009

tentang wanita yang bermimpi di surga

pada pagi
terakui hati bagai bongkahan es
yang beku dan membekukan

bukankah telah banyak perawan
menanggalkan perisai malu di bawah 
kelaminku?

mereka berharap bisa mencairkan dan menenggak 
seisi
sama dungunya dengan pemimpi yang berspekulasi
melipat jarak ke surga dengan bunuh diri
Continue reading...

Kamis, Maret 26, 2009

MIDANG

malam ini
bangku cadangan yang biasa kutempati telah menghianatiku
tidak, tepatnya diperkosa pemuda sagitarius berparas 'celingus' itu

lalu aku menyamar sebagai pencari rumput
demi bisa mengawasimu yang tengah menjamu kekasih dengan hidangan nafsu
tapi edan,
pemuda bermuka kuda tadi malah memakan semua rumput di halamanmu
membuatku jadi tak punya alibi untuk terus berdiam diri di sini

sungguh sekarang aku lebih mirip pengemis ketimbang 'pengawis'

bagaimana tidak,
pemuda berkaki empat ini saja masih mengantri menunggu kekasihmu mati

lalu aku?

============

midang: bertandang ke rumah cewek (sejenis ngapel)

celingus: suatu ekspresi yang tidak keren dan sedikit menimbulkan kesan tidak elegan (gak tahu tepatnya gimana)

pengawis: pencari rumput

Continue reading...

4

lelah bermain catur sendirian
tak seperti dulu waktu masih istimewa

betapa indah masa kecilku
meski sering menangis sendiri jika tak jadi juara
; setidaknya mimpiku sempurna

..

sekarang papan caturku sudah tak sehitamputih dulu
dikotori waktu
bersama catatan kalah-menang
ditempeli daki para pecundang
retak dihentak penggertak tak berotak
Continue reading...

64 titik: mati

sudah kupinjamkan mesin pemutar waktu
agar kau belajar dan tak lagi tertipu
tapi coba lihat kedua kudamu 
sudah tersesat
melompat LingLung tanpa untung
kemudian mati tertabrak tembok

sekarang kamu tak bisa lari
tapi kuizinkan kau memutar waktu
jika memang sudah kehilangan malu

tapi satu hal kuberitahukan padamu
sudah kubaca buku takdirmu
pada 64 titik, pasti mati!
Continue reading...

Minggu, Maret 22, 2009

AKHIR KISAH MANUSIA KALAH

sampai lelah kian terasah
menyayat semangat dengan catat keringat

terpenggal mimpi
aku tak peduli

tak perlu hadirkan alibi
sebab hati enggan bermanja lagi

pada pembenaran diri aku bersaksi
inilah akhir kisah manusia kalah
Continue reading...

aku masih hidup

...untuk kau bunuh

Continue reading...

Sabtu, Maret 21, 2009

Cinta, Aku Menyerah

aku tak kan menanyakan cinta
meski kini kita menginjak bumi yang sama

sudah cukup kujilati ketiakmu
yang ternyata kini penuh bulu
tumbuh subur dari liur banyak lelaki

aku mengundurkan diri dari perdebatan hati
tentang cinta, obsesi, dan entah apa

tapi satu hal yang harus kauingat wahai wanita laknat
bahwa benih dalam rahimmu itu,
"Anakku"
Continue reading...

Jumat, Maret 20, 2009

Berebut Masuk Sorga

ternyata tak mudah memakna cita
apalagi harus menggantungnya jauh di langit mimpi
sedangkan aku sendiri baru sekali menembus galaksi
ditambah lagi bukan aku saja yang punya mimpi

aku takut surga tak sanggup lagi menampung semua
berarti harus ada yang ke neraka

jadi mulai sekarang kita berlomba
dan aku tak kan membantu siapa pun jadi juara
bisa-bisa aku tak dapat kuota
Continue reading...

Senin, Maret 16, 2009

ALIBI: AMPUTASI MIMPI PECUNDANG SEJATI

pejuang cinta kehilangan nyali malaikat ungu membisu di langit sunyi dan angin tak berpihak.

...kemudian bersembunyi di balik kata lugu menopang harga diri pecundang
Continue reading...

Teruntuk: sang pecundang cinta

ketika kaubermain dengan rima membosankan
mengumbar kata cinta yang itu-itu saja
otakku mual
tak kusangka kau begitu dangkal

kamu tak lebih dari seorang pembual
lelaki gombal dengan pola diksi basi tanpa kreasi

buka matamu lebar-lebar
aku tak sedang menyamar

karena yang bicara ini bukan lagi Melisa
gadis kecil yang kaucintai dulu
adalah Medusa, dalam wujud yang sebenarnya

(maka jika kau memang mencintaiku, setubuhi ular-ular berbisa ini dan temani aku menuju keabadian neraka)
Continue reading...

Romantika Alam Baka (II)

jadi berhenti menyebutku pecundang
sebelum aku marah dan mengangkat pedang
menebas rambut ularmu yang berbisa

kau yang tak biasa telanjang
seolah menantangku merobek selangkang
(rupanya sekarang kau jalang)

baik,
biar kusayat tiap inci tubuhmu
menoreh puisi cinta dengan pola diksi yang kaupinta
hingga tiap tetes darahmu terpedaya makna

(lalu biarkan darahmu membanjiri neraka seraya melafalkan kalimat cinta
hingga malaikat penjaga surga ikut tergoda menginap di tempat kita)
Continue reading...

PEMENANG CULUN (PC)

'proses memoles'
;aku tak protes

tertegun culun
namun menang

kaunikmati kemenangan jalan
berujung cundang

yang mahir
:yang menang di akhir

tampar aku seribu kali
aku membunuhmu tak sengaja

tapi aku menang 
titik (.)
Continue reading...

Ironisisasi Diri

jadi siapa bilang aku tak laku?

ini tentang jalan yang kaupilih
bukan banyak dada yang kaubuat pipih

jangan sangka ada sesal
aku terpingkal melihatmu mencumbu wanita binal

...dan kugauli sunyi
jauh lebih nikmat dari
saat kausetubuhi laknat di liang lahat
Continue reading...

Romantis Pesimis

...kalau kau tahu cinta
bila waktu dulu tak kautinggalkan aku
maka kautahu lelaki terbaik telah kaumiliki sendiri

tapi jika sekarang kaudatang
maka yang kautemu tak lebih dari seorang pecundang

coba tanya pada bintang
maka jawabnya lantang
bahwa kitalah pencinta yang kalah

...maka kita akan menjilati ludah bersama
sebagai penggiat geliat nikmat yang tersesat


Continue reading...

Jurus Rahasia Menolak Wanita

aku jenuh melempar senyum pada
gadis-gadis histeris bertopeng pengemis;
jijik mendapati kenyataan bahwa
mereka tak lebih dari pengobral cinta

(meski di lain sisi aku memaklumi, sebab aku memang lelaki dengan berjuta pesona tak tertandingi -- di sini, saat ini)

lelah sudah merangkai kata
harus bagaimana biar semua percaya:
aku tak sedang ingin mencinta

kuputar otak yang miskin logika
akhirnya terlontar satu kalimat mantra:
aku, pencinta sesama pria
Continue reading...

Resonansi Irama Banci

X:

Rayuan gombal seorang pembual;
sebuah karya basi tanpa kreasi
berbalut romantika dusta mengaku nyata

Y:

Apa peduliku tentang diksi
jika wanita menelan mentah semua kata
pun seringkali buta pada metafora

biarkan pujangga berkarya
nyatanya mereka tak berjaya dalam cinta

dan para banci menari
dalam resonansi diksi bertameng puisi
Continue reading...

Mendikte Tuhan

ampuni dosa para pendosa
terima pahala para pahlawan

sederhana saja Tuhan,
beri imbalan
sepadan dengan apa yang kulakukan
pun maklumi dosa
sebab aku manusia biasa
Continue reading...