Sabtu, November 08, 2008

AKU BUKAN LAGI PECUNDANG LUGU

malaikat bersayap patah,
sapamu bagai mimpi dalam maya

belaian mesra bangkitkan ruh
yang tertidur sejak lama,
bersemayam dalam jasad kaku seorang
pecundang yang lugu

kubalas sapa dengan mesra
pun kau tersenyum penuh canda
mengubah merah jadi jingga;
mungkin tak sengaja?

kau masih terpaku dalam hexagram yang
membatasimu dengan dunia nyata:
tak mampu kujamah
berbatas noktah merah darah.

..

Hey,
pastinya malaikat lain tengah bergegas

baiklah,
biar kusiapkan busur panah

..
Continue reading...

Sebuah Penawaran

kau seperti hitam ditelan malam
dan aku adalah kelam tanpa temaram,
yang kehilangan mata kanan
gontai melangkah, lelah tanpa arah

di penghujung bimbang,
tetap tak ada terang
sedang kau hanya bisa mengangkang

mawar hitam (ku),
sudikah kau kubuang?

..
Continue reading...

RETORIKA

"

sebuah pertanyaan klasik yang tidak asik"

"


mengapa aku terus mengingat masa lalu?
tak adakah masa depan itu lebih indah bagiku?
mengapa aku selalu merindukan saat-saat itu,
meski kutahu itu sangat menyakitkan...

yang lalu biarkan berlalu
yang datang, sambutlah dengan riang
sepertinya itu cuma kata-kata manis yang meremehkan dunia
dari filsuf yang merasa diri paling bijak
mungkin dia tak seperti aku
mungkin hidupnya selembut salju
atau hatinya telah jadi batu
mampu lupakan masa lalu seperti itu
aku tak ingin semua jadi sampah retorika
yang membuat perutku mual karenanya
maka untuk kalian yang merasa diri bijak
katakan padaku, di bumi mana harus berpijak??!

..
Continue reading...

Anti Kritik

biarlah hari ini jadi milik mereka
biarlah hari ini aku yang hina
biarlah hari ini tak punya apa-apa
asal nanti pada akhirnya
aku kan punya segalanya…

aku akan menjadi matahari yang mengusir bintang-bintanga
kutak butuh petuah usang
yang hanya membuatku tambah membangkang
aku tak perlu kritikan pedang
yang hanya membuatku merasa ditantang
kepalaku bukan tempat sampah
bukan pula tempat membuang ludah
maka diamlah,
jika tak ingin bersimbah darah!!
Continue reading...